Kasus pembunuhan anak dibawah umur dan perkosaan terhadap ibundanya dikecamatan bireum bayeun, Aceh Timur ditanggapi Anggota DPR Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky.
Ini kasus serius. kami meminta pemerintah aceh melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak segera ke Aceh Timur memberi pendampingan psikososial terhadap korban pemerkosaan yang kini dirawat dirumah sakit' tanda sekretaris komisi V DPR Aceh ini.'Semoga ini menjadi kasus terakhir di Aceh,' lanjut politisi muda partai aceh tersebut.
Iskandar menegaskan, selain harus mendapat perlindungan hukum, fisik dan perlindungan psikis, korban juga berhak mengajukan restitusi, agar pelaku dibebankan membayar ganti kerugian korban dan keluarganya.
Begitu juga dengan suami korban yang saat kejadian mencari ikan kesungai, dan ketika kembali dirumah harus menghadapi dengan peristiwa biadab tersebut.
'Secara mental keluarga sangat terpukul. pemerintah harus memberi pendampingan untuk pemulihan mental korban ,' ujar mantan aktivis mahasiswa ini.
'Apakah nanti pemerintah membawa konselor atau meminta bantu ulama untuk memberi pencerahan rohaniah, sehingga korban lebih tenang secara kejiwaan. ini sifatnya urgen. pemerintah kabupaten maupun provinsijuga perlu mengupayakan tempat tinggal yang layak untuk korban,' sebut Al-Farlaky.
Menurut iskandar, anak yang dibunuh oleh pelaku merupakan pahlawan yang mesti dikenang. bocah itu meregang nyawa karna menjaga marwah ibundanya.
'Adik rangga adalah pahlawan dengan pahala syahid. semoga ia mendapat tempat yang layak disisi-Nya, ujar Iskandar.
Seperti diketahui, seorang ibu rumah tangga berinisial DN (28) diperkosa oleh pelaku berinisial Sam, Sabtu (10/10/2020) tengah malam.
Ketika kasus luar batas perikemanusiaan itu terjadi, suami korban sedang mencari ikan di sungai. anak korban yang melihat ibunya diperlakukan tidak senonoh melakukan perlawanan. namun nahas, pelaku menghayunkan pedang ketubuh bocah berkali-kali hingga menemui aja.
Pelaku membuang jasad rangga kesungaidana akhirnya ditemukan di aliran sungai dibelakang rumah korban, Minggu (11/10/2020) ba'da ashar.
Pasca insiden itu, masyarakat dan pihak keamanan berusaha keras menemukan korban Rangga karena pelaku yang sudah ditangkap sempat tidak mengaku dimana bocah malang dibuang. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar